Rasa Denyut di Perut, Apakah Normal?

Rasa Denyut di Perut, Apakah Normal?

 

Penulis: dr. Gita Pangestu Hapsari

 

Denyut umumnya dapat dirasakan di leher dan tangan. Namun, apakah normal bila perut berdenyut? Bila mengalami keluhan ini, sebaiknya tetap waspada, karena perut berdenyut bisa menjadi gejala aneurisma aorta perut yang perlu segera ditangani. Perut berdenyut bisa disebabkan oleh suatu kondisi yang dikenal dengan aneurisma aorta abdominalis (AAA). Kondisi ini ditandai dengan membesarnya pembuluh darah aorta di dalam perut, yaitu pembuluh darah besar yang berfungsi mengalirkan darah beroksigen dari jantung menuju rongga dada dan perut. Aneurisma aorta abdominalis bisa terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering dialami pria berusia 65 tahun atau lebih. Apabila kondisi tidak terdeteksi sejak dini, pembuluh darah akan membesar dan berisiko pecah. Bila pembuluh darah sampai pecah, maka dapat menyebabkan pendarahan internal dan komplikasi serius, seperti syok hipovolemik, yang berisiko fatal jika tidak segera ditangani.

  • Gejala yang dapat timbul adalah:
  • Perut berdenyut di sekitar pusar
  • Nyeri pada perut yang terasa terus-menerus
  • Nyeri pada punggung bagian bawah
  • Pusing
  • Kulit pucat dan berkeringat
  • Jantung berdebar dengan cepat
  • Sesak nafas
  • Kehilangan kesadaran atau pingsan

Jika mengalami gejala-gejala di atas, disarankan untuk segera ke rumah sakit agar dapat dilakukan pemeriksaan dan penanganan secepatnya. Begitu pula halnya jika terdapat tanda-tanda pendarahan, seperti kaki atau tangan terasa dingin atau tubuh terasa lemas secara tiba-tiba.

Meski penyebab pasti kondisi aneurisma aorta perut hingga kini masih belum diketahui, namun ada sejumlah faktor yang dapat memicu terjadinya kondisi ini, di antaranya: pengerasan arteri (aterosklerosis), tekanan darah tinggi (hipertensi), merokok, infeksi pada pembuluh darah,  cedera di dinding perut, dan faktor keturunan.

Beberapa anjuran untuk melakukan pemeriksaan medis rutin yaitu bila aneurisma aorta perut berukuran kecil atau sedang dan tidak menimbulkan gejala, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan medis rutin setiap 3 bulan atau setahun sekali. Hal ini dilakukan untuk memantau agar pembuluh darah tidak semakin membesar. Sementara itu, bila aneurisma berukuran besar (sekitar 5–5,5 cm), dokter akan merekomendasikan tindakan operasi untuk mengatasi pembesaran pada pembuluh darah aorta. Operasi juga disarankan jika mengalami gejala, seperti perut berdenyut dan nyeri di sekitar perut hingga ke punggung bawah. Adapun tindakan operasi darurat akan dilakukan untuk menangani pecahnya aneurisma aorta perut. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan pendarahan berat yang dapat mengancam nyawa.

Pencegahan penyakit ini meliputi hentikan kebiasaan merokok, konsumsi makanan sehat dan kurangi makanan berlemak, olahraga secara teratur, dan batasi konsumsi minuman beralkohol. Selain itu, jika memiliki riwayat penyakit lain yang dapat meningkatkan risiko pembengkakan aorta, seperti tekanan darah tinggi, perlu segera berkonsultasi ke dokter agar faktor risiko tersebut dapat cepat ditangani. Jika merasakan gejala perut berdenyut disertai nyeri perut hebat yang tidak kunjung hilang, Anda juga disarankan segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan menghindari terjadinya komplikasi yang fatal.

 

Referensi:

NCBI Bookshelf (2017). Abdominal Aortic Aneurysm: Overview. 

Kuivaniemi, et al. (2015). Understanding the Pathogenesis of Abdominal Aortic Aneurysms. Expert Review of Cardiovascular Therapy, 13(9), pp. 975–987.

Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-photo/woman-standing-with-stomach-ache-presses-her-hand-her-stomach_10314776.htm#query=rasa%20denyut%20di%20perut&position=2&from_view=search&track=ais&uuid=afa12815-fcea-4cd1-b43e-379b19fa7956