Perubahan Sistem Jantung dan Pembuluh Darah Ibu Hamil

Perubahan Sistem Jantung dan Pembuluh Darah Ibu Hamil

Penulis: dr. Aditya Angela Adam, M.Biomed

 

Kehamilan adalah suatu proses biologis yang sangat kompleks. Banyak perubahan sistem organ yang terjadi pada tubuh ibu hamil. Salah satunya adalah perubahan sistem jantung dan pembuluh darah. Proses adaptasi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan metabolik dari ibu dan janin. Proses ini juga untuk menjaga kecukupan aliran darah yang masuk ke janin, sehingga janin bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik. Selain itu, perubahan ini juga bertujuan untuk mengkompensasi perdarahan pada saat persalinan nantinya.

Pada tubuh ibu hamil, volume darah akan meningkat sebesar 30-50% dari volume sebelum hamil. Komponen darah yang bertambah adalah plasma darah, sehingga sel darah merah akan tampak menurun. Hal ini yang menyebabkan mengapa ibu hamil cenderung mengalami anemia fisiologis. Turunnya hemoglobin masih dianggap normal, bila masih diatas 11 g/dL. Selain peningkatan volume darah, detak jantung juga menjadi lebih cepat selama kehamilan. Detak jantung akan semakin cepat pada trimester ketiga kehamilan. Selain itu, untuk meningkatkan aliran darah ke janin, maka tekanan darah ibu hamil akan cenderung lebih rendah. Selain itu, curah jantung juga akan meningkat. Semua perubahan ini memastikan aliran darah yang cukup untuk tumbuh kembang janin.

Dalam kondisi jantung sehat, semua perubahan ini dapat terkompensasi dengan baik. Walaupun demikian, normal bagi ibu hamil untuk mengalami kelelahan dengan aktivitas ringan. Hal ini terjadi karena kehamilan itu sendiri telah meningkatkan beban jantung, sehingga kapasitas ibu hamil terhadap aktivitas menjadi terbatas. Di sisi lain, perubahan tubuh selama kehamilan dapat menjadi potensi masalah bila ibu hamil mempunyai penyakit jantung sebelumnya.

Ibu hamil dengan penyakit jantung sebelumnya mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi selama kehamilan, seperti perdarahan selama persalinan, bayi lahir prematur, dan lain-lain. Ibu hamil dengan penyakit jantung sebelumnya harus rutin memeriksakan diri ke dokter spesialis kandungan dan dokter spesialis jantung. Dengan kontrol rutin, diharapkan komplikasi yang timbul dapat dideteksi dan diterapi lebih awal, bahkan bisa dicegah. Rekomendasi cara persalinan bagi ibu hamil dengan penyakit jantung adalah persalinan normal, karena komplikasinya yang lebih sedikit. Namun pada kondisi khusus seperti gagal jantung akut, ibu hamil yang mengkonsumsi obat pengencer darah, dan hipertensi paru berat, persalinan melalui operasi sesar lebih disarankan.

Untuk ibu hamil tanpa penyakit jantung sebelumnya, disarankan tetap mengkonsumsi makanan sehat, perbanyak sayuran dan buah-buahan serta mengurangi konsumsi garam dan goreng-gorengan. Selain itu, ibu hamil juga harus rutin memeriksakan diri ke Posyandu atau Puskesmas, agar kelainan selama kehamilan dapat dideteksi lebih dini dan mampu mendapatkan terapi segera.

 

Referensi:

  1. Soenarta et al. Panduan tatalaksana penyakit kardiovaskular pada kehamilan. Edisi Pertama. 2021. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI).
  2. Sanghavi M, Rutherford JD. Cardiovascular physiology of pregnancy. Circulation. 2014;130(12). https://doi.org/10.1161/CIRCULATIONAHA.114.009029.
  3. Adam Morton. Physiological Changes and Cardiovascular Investigations in Pregnancy. Heart, Lung and Circulation. 2021. 30: e6-e15. https://doi.org/10.1016/j.hlc.2020.10.001.
  4. Regitz-Zagrosek et al. 2018 ESC Guidelines for the management of cardiovascular diseases during pregnancy. European Heart Journal. 2018; 39:3165-3241.
  5. Heart To Heart: How Pregnancy Can Affect Your Heart Health Throughout Your Life - HealthyWomen. https://www.healthywomen.org/programs/heart-to-heart-pregnancy-webinar. Diakses pada 28 April 2022. Jam 08.00 WIB.
  6. Sumber gambar: Sumber: healthywomen.org