Menjaga Detak Jantung Indonesia

Menjaga Detak Jantung Indonesia

Ditulis oleh: Ns. Osty Histry Kapahang, S.Kep

Apakah Anda sering merasa berdebar-debar? Ataukah anda sering merasa pusing bahkan sampai mau pingsan? Waspada Anda mungkin terkena Aritmia.

Sirkulasi darah merupakan hasil dari denyutan jantung. Dimana jantung sebagai pompa memberikan kekuatan mekanik untuk memompa darah yang kaya akan oksigen ke jaringan dan darah yang miskin oksigen dari jaringan tubuh. Proses terjadinya denyutan jantung sangat bergantung pada aktivitas listrik jantung itu sendiri. Gangguan pada pembentukan maupun penghantaran listrik pada jantung disebut aritmia.

Apa itu aritmia?

Aritmia adalah denyut jantung yang tidak normal. Denyut jantung yang normal adalah 60-100 kali berdenyut dalam menit. Pada aritmia denyut jantung bisa cepat, bisa juga terlalu lambat. Beberapa jenis aritmia tidak menunjukkan gejala, tapi ada juga yang bisa menyebabkan beberapa gejala.

Ada dua jenis aritmia dasar:

  1. Bradikardi adalah suatu keadaan dimana denyut jantung lebih lambat dari normal atau denyut jantung kurang dari 60 kali per menit
  2. Takikardi adalah suatu keadaaan dimana denyut jantung lebih cepat dari normal atau denyut jantung lebih dari 100 kali per menit.

Ada juga jenis aritmia dimana jumlah denyutan normal diantara 60-10 kali dalam satu menit namun berdenyut dengan tidak teratur. Denyut yang tidak teratur ini tentunya akan mempengaruhi jumlah pasokan darah yang akan dipompakan oleh jantung ke seluruh tubuh.

Apa saja tanda dan gejala dari aritmia?

  • Bisa tidak menunjukkan gejala apapun bila terjadi secara singkat.
  • Perasaan berdebar-debar di dada dan leher
  • Bradikardi bisa membuat cepat capek, pusing, pingsan atau terasa mau pingsan, pada kondisi yang ekstrim bisa menyebabkan serangan jantung
  • Takikardi bisa mengurangi kemampuan jantung untuk memompa darah yang kaya akan oksigen ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan nafas menjadi pendek, nyeri dada, pusing sampai tidak sadarkan diri.
  • Bila aritmia berlangsung lama dan memberatkan mempengaruhi kerja jantung sehingga darah yang di pompakan tidak cukup untuk seluruh jaringan tubuh sehingga membuat anda cepat capek, pusing, pingsan bahkan bisa menyebabkan kematian.

Apa saja faktor risiko irama jantung?

Hal-hal berikut dapat meningkatkan risiko terjadinya aritmia, yaitu:

  • Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi akan meningkatkan tahanan terhadap pemompaan darah dari ventrikel kiri yaitu salah satu ruang jantung yang bertugas untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini akan mengakibatkan kerja jantung menjadi lebih berat.

  • Infeksi lapisan jantung

Infeksi pada lapisan dinding jantung bila tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan lapisan jantung menjadi rusak dan tidak dapat memompa dengan baik.

  • Diabetes

Diabetes dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi dan penyakit pembuluh darah koroner.

  • Gangguan fungsi tiroid

Tiroid mengeluarkan hormon yang dapat mempengaruhi aktivitas sistem saraf dimana akan mengakibatkan denyut jantung menjadi semakin cepat.

  • Penggunaan obat-obatan tertentu

Beberapa jenis obat antidepresan dan yang termasuk golongan narkotika seperti kokain, amfetamin dan ekstasi dapat memicu aritmia, dimana denyut jantung bisa menjadi lambat

  • Konsumsi alkohol

Mengkonsumsi alkohol dapat menyebabkan otot jantung menjadi rusak dan menimbulkan hambatan proses konduksi jantung.

  • Imbalans elektrolit

Hipokalemia adalah suatu keadaan dimana kadar kalium dalam darah di bawah angka normal. Gangguan metabolisme kalium memiliki pengaruh paling besar terhadap timbulnya aritmia.

Bagaiamana penanganan aritmia?

  • Perubahan gaya hidup

Perubahan gaya hidup seperti makan-makanan bergizi serta rendah lemak, rendah garam dan gula akan sangat memberikan hasil yang baik dalam perbaikan kondisi jantung. Berolahraga dengan teratur akan mengurangi kadar lemak dalam darah,mencegah kegemukan serta mengurangi stress.

  • Obat-obatan untuk mencegah maupun mengontrol aritmia

Dokter akan memberikan obat-obatan sesuai dengan keluhan artemia yang dirasakan.

  • Obat-obatan untuk menangani kondisi yang berhubungan dengan aritmia seperti tekanan darah tinggi, penyakit pembuluh darah jantung, dan obat ketidakmampuan jantung memompa atau gagal jantung.
  • Obat pengencer darah untuk mencegah terbentuknya gumpalan darah yang bisa menyebabkan stroke
  • Pemasangan alat pacu jantung

Alat pacu jantung digunakan untuk gangguan irama ekstrim dimana denyut jantung menjadi sangat lambat sehingga perlu dipacu menggunakan generator pacu jantung baik secara sementara maupun permanen atau selamanya.

  • Cardiac defibrillation dan implanted cardioverter defibrillators (ICDs) yaitu prosedur kejut jantung secara langsung maupun melalui alat yang dipasang secara permanen di dalam tubuh, untuk mengembalikan denyut jantung yang tidak normal menjadi normal kembali.
  • Ablasi jantung adalah suatu tindakan untuk menghancurkan sumber-sumber listrik yang abnormal dalam otot jantung melalui selang tipis yang dimasukkan melalui pembuluh darah vena.
  • Pembedahan

Prosedur pembedahan dilakukan untuk memperbaiki struktur jantung yang mengalami kelainan sehingga jantung dapat bekerja dan berdenyut dengan semestinya.

Bagaimana cara mengetahui apakah terkena aritmia?

  • Elektrokardiogram (EKG), paling sering digunakan di fasilitas kesehatan sebagai data awal dalam menentukan diagnosa dan penanganan aritmia
  • Pemasangan holter monitor adalah alat yang di tempelkan pada tubuh pasien untuk memonitor irama jantung pasien dalam waktu yang cukup lama dan disesuaikan dengan aktivitas fisik pasien.
  • Exercise stress tests atau biasa dikenal dengan treadmilltestmerupakan pemeriksaan fisik jantung yang akan memberikan informasi apakah jantung memiliki asupan darah dan oksigen dari sirkulasi saat terjadi stress fisik serta untuk mengetahui kelainan irama jantung dan tekanan darah.
  • Tilt table test atau tes kemiringan tegak lurus adalah tes diagnostik dasar yang bertujuan untuk mengetahui penyebab dari tekanan darah rendah akibat posisi / pingsan yang disebabkan oleh penyakit jantung
  • Electrophysiologic studies (EP studies) merupakan suatu tes yang digunakan untuk menilai aktivitas listrik jantung sehingga apabila terdapat gangguan irama jantung dapat diketahui aritmia itu berasal dari jantung bagian yang mana.

“Mencegah lebih baik daripada mengobati dan mengobati sebelum terlambat”, pepatah ini tentunya tidak pernah salah. Untuk itu, semua pemeriksaan untuk mendeteksi aritmia secara dini maupun secara lanjut telah tersedia di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK).

RSJPD Harapan Kita telah menjaga detak jantung Indonesia selama 34 tahun yang lalu merupakan pusat pelayanan jantung dan pembuluh darah tingkat nasional. Dimana semua penyakit jantung dan pembuluh darah dirujuk ke RSJPDHK untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut dan memadai dengan peralatan medis terbaik dan ditunjang oleh tenaga kesehatan yang profesional dan terampil di bidangnya masing-masing.