Membandingkan Endovascular Aneurysm Repair (EVAR) dan Open Repair

Membandingkan Endovascular Aneurysm Repair (EVAR) dan Open Repair

Membandingkan Endovascular Aneurysm Repair (EVAR) dan Open Repair Pada Kondisi Aneurisma Aorta Abdominal

Penulis: dr. Nalagafiar Puratmaja, BMedSc (Hons)

 

Aneurisma adalah suatu kondisi dimana dinding pembuluh darah meregang dan menjadi tipis seperti balon yang terisi penuh udara. Pembuluh darah yang mengalami aneurisma akan rentan mengalami ruptur dan membahayakan nyawa akibat perdarahan terus menerus dengan jumlah yang banyak. Tentu saja apabila ruptur aneurisma tersebut terjadi pada pembuluh darah utama, seperti aorta abdominal, akan menyebabkan perburukan lebih cepat karena kehilangan darah dengan volume masif. Kegawatdaruratan ini sejatinya dapat dicegah sebelum terjadi pecah pembuluh darah dengan deteksi dini dan tatalaksana segera. Pilihan untuk mencegah rupturnya aneurisma yang selama ini diketahui adalah melalui teknik perbaikan secara endovaskular (EVAR) maupun teknik operasi yang mengharuskan membuka dinding dada pasien (open surgery).

Antoniou dkk pada tahun 2020 menulis sebuah artikel yang membandingkan kedua teknik tatalakasana aneurisma pada aorta abdominal tersebut. Sebanyak tujuh buah penelitian ditelaah dan hasil penelusuran tersebut menunjukkan bahwa kedua tindakan adalah pilihan terbaik yang dimiliki dunia kedokteran saat ini. Baik EVAR maupun open surgery memiliki risiko dan kelebihan dari masing-masing untuk menangani kondisi aneurisma pada aorta abdominal. Studi yang diikutsertakan pada tulisan tersebut merupakan data jangka panjang yang tersedia sehingga dapat digunakkan sebagai gambaran umum bagi pemilihan terapi atau tatalaksana. Tentunya hasil telaah tersebut mengaitkan kondisi pasien dengan keabsahan data statistik yang ada.

Berdasarkan tulisan pada artikel tersebut, EVAR dikatakan memiliki risiko mortalitas yang lebih rendah pada kondisi perioperatif (termasuk saat dirawat di rumah sakit dan setelah 30 hari pasca tindakan) yang berhubungan dengan aneurisma. Tetapi data mengatakan risiko mortalitas jangka panjang yang terkait dengan aneurisma (>8 tahun) lebih rendah pada open surgery dibandingkan dengan EVAR. Penelusuran jangka panjang didapatkan bahwa efektivitas open surgery tidak jauh berbeda secara signifikan saat dibandingkan dengan EVAR. Tentu pada akhirnya, pemilihan metode untuk tatalaksana pada pasien akan menyesuaikan kondisi kasus per kasus. Namun tersedianya kedua pilihan ini membuat semakin banyaknya kesempatan bagi penderita aneurisma aorta abdominal agar tidak mengalami ruptur.

 

Referensi:

Antoniou. JA, Antoniou SA, Torella F. Endovascular vs. Open Repair for Abdominal Aortic Aneurysm: Systematic Review and Meta-analysis of Updated Peri-operative and Long Term Data of Randomised Controlled Trials. Eur J Vasc Endovasc Surg. 2020; 59: 385-97.