Flu dan Serangan Jantung : Apakah ada Hubungannya?

Flu dan Serangan Jantung : Apakah ada Hubungannya?

Oleh : dr. Aldo Ferly, M.Res

Hubungan antara sakit flu dan serangan jantung telah diduga erat kaitannya sejak tahun 1930an. Awalnya, peneliti melihat adanya risiko serangan jantung pada pasien-pasien yang datang ke dokter dengan keluhan masalah tenggorokan atau infeksi saluran nafas atas. Penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya tidak dapat mendeteksi kasus influenza dengan cukup baik. Sedangkan sangat penting bagi kita untuk mengetahui apakah ada hubungan yang pasti antara penyakit flu dan serangan jantung ini mengingat masalah flu ini adalah kondisi yang dapat dicegah dengan vaksinasi.

Studi yang diterbitkan oleh Kwong et al pada tahun 2018 ini mencoba mengkaitkan antara kejadian influenza dengan serangan jantung. Pemerksaan laboratorium yang dilakukan adalah terhadap influenza tipe A, tipe B, H1N1 dan H3N2.  Studi yang dilakukan di daerah Ontario Canada ini diadakan antara 1 May 2009 hingga 31 May 2014 dan mereka yang berpartisipasi berusia diatas 35 tahun saat pemeriksaan. Suatu kejadian serangan jantung dianggan “signifikan” dan berhubungan dengan flu apabila terjadi 7 hari setelah kasus flu terdeteksi.

Hasil dari penelitian ini didapatkan selama masa studi 5 tahun ini didapatkan ada 148.307 episode dari influenza pada orang dewasa berusia 35 tahun atau lebih dengan 19729 tes yang positif terhadap influenza. Dari data ini didapatkan adanya 364 orang yang dirawat karena serangan jantung dimana 332 dari mereka yang dirawat ini pernah mengalami influenza yang sudah terkonfirmasi pemeriksaan laboratorium.

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa pada 7 hari pasca terdiagnosis mengalami influenza, risiko terkena serangan jantung naik secara signifikan menjadi sekitar 6.05 kali lipat, dimana pada hari pertama hingga ketiga dari serangan jantung risiko berkisar antara 6.3 kali lipat sedangkan pada hari ke 4 hingga 7 paska infeksi risiko berada pada angka 5.78 kali berisiko.

Penelitian ini juga mengindentifikasi bahwa terkena infeksi terhadap virus lainnya non-influenza seperti Respiratory Synctial Virus (RSV) juga meningkatkan risiko mengalami serangan jantung meskipun tidak setinggi influenza. Mereka yang berusia diatas 65 tahun juga meningkat risikonya secara signifikan mengalami serangan jantung.

Penelitian Kwong dan kawan-kawan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya yang menemukan peningkatan risiko mengalami serangan jantung pada pasien-pasien yang baru terkena flu. Peneitian dari Republik Rakyat Tiongkok juga menunjukan bahwa mereka yang mengalami serangan jantung juga 20.3 kali lebih mungkin memproduksi antibody terhadap virus influenza tipe A dan B.

Mengapa terdapat hubungan antara flu dan serangan jantung ? diduga infeksi virus ini dapat merangsang reaksi inflamasi akut dan juga penyempitan pembuluh darah serta aktivasi system pembekuan darah. Kombinasi faktor-faktor ini akan menyebabkan tekanan yang tinggi pada system vascular dan mendorong terjadinya sindrom coroner akut.

Keterbatasan dari penelitian ini ada beberapa: keterbatasan pertama adalah waktu dimulainya gejala flu tidak tergambar dengan jelas pada penelitian ini. Pasien yang datang untuk pemerksaan umumnya tidak mengetahui secara pasti kapan gejala flu ini mulai dirasakan. Keterbatasan yang kedua adalah bahwa dari penelitian ini mayoritas yang diperiksakan laboratoriumnya adalah mereka dengan gejala sedang dan berat. Mereka dengan gejala yang ringan umumnya tidak memeriksakan diri ke laboratorium sehingga hubungan antara flu ringan dengan serangan jantung sampai sekarang masih tidak terlalu jelas.

Apakah vaksinasi influenza membantu? Vaksin influenza tentunya dapat membantu dalam menurunkan risiko kematian akibat serangan jantung ini terutama pada mereka yang berusia diatas 65 tahun. Strategi lainnya yang dapat dilakukan adalah untuk memaksimalkan vaksin-vaksin lainnya terhadap pathogen-patogen virus lainnnya seperti RSV dan juga edukasi yang baik untuk menjaga kebersihan tangan, etiket batuk dan menjaga social distancing.

 

 

Diadaptasi dari Kwong, JC. Schwarts, KL. Campiteli, MA. Acute Myocardial Infarction After Laboratory-Confirmed Influenza. New England Journal of Medicine 2018. Link: https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMoa1702090