Bawang Putih dapat Menurunkan Hipertensi, Mitos atau Fakta?

Bawang Putih dapat Menurunkan Hipertensi, Mitos atau Fakta?

 

Penulis: dr. Ulfa Fitrianingsih

 

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah di atas 120/80 mmHg. Hipertensi menduduki peringkat ke-5 penyakit kronik terbesar di Indonesia. Menurut data World Heath Organization (WHO) tahun 2015, jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat tiap tahunnya dan pada tahun 2025 diperkirakan 1.5 milyar orang akan memiliki hipertensi, angka yang mengerikan bukan? Hipertensi merupakan "silent killer" karena pada beberapa orang tidak menimbulkan gejala tetapi jika tidak diobati akan menimbulkan komplikasi yang fatal seperti stroke, penyakit jantung koroner, gagal jantung, gagal ginjal, hingga kematian.

Penanganan hipertensi bisa menggunakan obat atau tanpa obat. Penanganan tanpa obat dan yang paling utama yaitu modifikasi gaya hidup meliputi penurunan berat badan, pembatasan asupan garam, berhenti merokok, dan olahraga teratur seperti berjalan selama 30 menit dalam seminggu. Beberapa studi telah dilakukan untuk mencari terapi komplementer dan alternatif selain obat-obatan. Pemanfaatan bahan-bahan alami pun telah meningkat untuk berbagai penyakit di kalangan masyarakat selama beberapa tahun terakhir, bukan hanya karena ketersediaannya yang mudah dan murah, tetapi juga karena keyakinan bahwa bahan alami memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan obat sintetik.

Salah satu terapi komplementer yang dapat menurunkan tekanan darah adalah bawang putih (Allium sativum). Bawang putih mengandung 33 komponen sulfur, 17 asam amino, dan mineral seperti selenium. Beberapa penelitian menunjukkan kandungan allicin yang hanya terdapat dalam bawang putih memiliki efek menurunkan tekanan darah, memperbaiki elastisitas pembuluh darah, dan menurunkan kolesterol. Komponen sulfur dalam bawang putih berperan dalam mekanisme relaksasi otot pembuluh darah dan vasodilatasi sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah. Selenium yang terkandung dalam bawang putih berperan dalam antioksidan yang sangat penting bagi tubuh dan kesehatan. Penelitian menunjukkan mengonsumsi sekitar 130gr bawang putih per bulan atau sekitar 1-2 siung bawang putih per hari dapat menurunkan tekanan darah. Namun mengonsumsi bawang putih saja tidak dapat dijadikan terapi utama dalam hipertensi yang tidak terkontrol. Melihat banyak manfaat dari bawang putih, mari kita mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan menambahkan bawang putih dalam menu diet kita sehari-hari. Salam sehat!

 

References:

Mulawarman, Rido1; Trifitriana, Monica1; Felani, Muhammad Rizky2; Mulawarman, 3; Tondas, Alexander Edo4. 13. GARLIC EFFECT ON REDUCE BLOOD PRESSURE AND CHOLESTEROL IN PATIENTS WITH AND WITHOUT HYPERTENSION: A SYSTEMATIC REVIEW AND META-ANALYSIS OF RANDOMIZED CONTROLLED TRIALS. Journal of Hypertension 39():p e4, May 2021. | DOI: 10.1097/01.hjh.0000752400.24367.

 

Mahdavi-Roshan, Marjan & Nasrollahzadeh, Javad & Khodadadi, E.. (2014). Effects of garlic supplementation on blood pressure. J. Paramedical. Sci.. 5. 92-98.

Ashraf R., Khan R. A., Qureshi A., (2013) Effects of Allium sativum (Garlic) on systolic and diastolic blood pressure in patients with essential hypertension., Pharm. Sci., Vol.26

Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-photo/closeup-garlic-bulb-cloves-round-cork-board_12750619.htm#query=garlic&position=13&from_view=search&track=sph