Apakah Berhenti Merokok Dapat Menurunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular?

Apakah Berhenti Merokok Dapat Menurunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular?

Penulis: dr. Virandra B. Kusmanto

  

Penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian tertinggi di dunia dengan jumlah penderita yang semakin meningkat setiap tahunnya. Spektrum penyakit ini meliputi penyakit jantung iskemik, gagal jantung, gangguan irama jantung, penyakit serebrovaskular, dan penyakit arteri perifer. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Banyak bukti penelitian menunjukkan bahwa merokok tembakau, apapun jenis dan bentuknya, memiliki hubungan yang kuat dan konsisten terhadap berbagai penyakit kardiovaskular. Secara global, penggunaan tembakau menyebabkan lebih dari 6 juta kematian tiap tahunnya pada usia 30 tahun ke atas.

Risiko penyakit kardiovaskular meningkat seiring dengan jumlah rokok yang dihisap setiap harinya dan dengan lamanya waktu paparan terhadap rokok. Bahkan merokok kurang dari lima batang per harinya dapat meningkatkan risiko penyakit. Usia awal merokok lebih muda memiliki risiko yang lebih tinggi. Selain perokok aktif yang menghisap rokok secara langsung, risiko juga ditemui pada perokok pasif, atau orang lain yang ikut menghirup asap rokok secara tidak langsung karena berada di sekitar perokok. Setiap tahunnya, sebanyak 33.000 perokok pasif meninggal di Amerika Serikat akibat penyakit jantung koroner yang disebabkan paparan asap rokok.

Rokok tembakau memiliki berbagai zat kimia yang dapat merusak sel-sel dalam tubuh. Zat kimia berbahaya dapat menyebabkan peradangan pada dinding pembuluh darah  sehingga terbentuk sumbatan darah dan penyempitan pembuluh darah. Terdapat pula zat yang dapat menurunkan kadar oksigen dalam darah. Hal-hal tersebut berkontribusi besar dalam kerusakan organ tubuh karena terjadi hambatan aliran darah dan peradangan yang pada akhirnya dapat menjadi penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, stroke, sumbatan darah pada tungkai dan lengan, serta aneurisma pembuluh darah aorta dan banyak penyakit lainnya. Manifestasi ini menyebabkan morbiditas, kematian dini, turunnya kualitas hidup, dan beban biaya kesehatan yang tinggi.

Lalu bagaimana jika seseorang memutuskan untuk berhenti merokok? Apakah akan ada penurunan risiko dibandingkan dengan yang masih merokok aktif? Studi membuktikan bahwa orang yang masih merokok secara aktif dalam jangka panjang memiliki risiko paling tinggi terhadap penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan orang yang telah berhenti merokok dan orang yang tidak pernah merokok. Hasil penelitian Duncan, et al (2019) menunjukkan bahwa penghentian merokok pada orang yang sebelumnya perokok berat berhubungan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular dalam periode 5 tahun setelah berhenti. Namun, memang risiko ini masih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok sama sekali.

Tetapi, jangan berkecil hati. Ternyata berhenti merokok dalam waktu yang lebih lama dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dengan lebih tinggi. Populasi orang yang telah berhenti merokok memiliki penurunan risiko signifikan terhadap penyakit kardiovaskular hingga menyerupai risiko pada orang yang tidak pernah merokok setelah dilakukan penghentian merokok selama 10 – 15 tahun.

Karena itu, mari berhenti merokok bagi para perokok aktif agar risiko dari penyakit kardiovaskular bisa dihindari.

 

Referensi:

  • Banks, E., Joshy, G., Korda, R.J. et al. Tobacco smoking and risk of 36 cardiovascular disease subtypes: fatal and non-fatal outcomes in a large prospective Australian study. BMC Med 17, 128 (2019).
  • Duncan MS, Freiberg MS, Greevy RA, Kundu S, Vasan RS, Tindle HA. Association of Smoking Cessation With Subsequent Risk of Cardiovascular Disease. JAMA. 2019;322(7):642–650.
  • Roy A, Rawal I, Jabbour S, et al. Tobacco and Cardiovascular Disease: A Summary of Evidence. In: Prabhakaran D, Anand S, Gaziano TA, et al., editors. Cardiovascular, Respiratory, and Related Disorders. 3rd edition. Washington (DC): The International Bank for Reconstruction and Development / The World Bank; 2017 Nov 17. Chapter 4. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525170/ doi: 10.1596/978-1-4648-0518-9_ch4