STOP MENGEDAN PADA PENDERITA JANTUNG

STOP MENGEDAN PADA PENDERITA JANTUNG

 

Oleh : Ns. Osty Histry Kapahang, S.Kep

 

Pernahkah Anda mendengar bahwa penderita jantung tidak boleh mengedan? Mitos atau fakta? Jawabannya adalah fakta. Bagi masyarakat umum, banyak yang pernah mendegar tentang hal ini namun jika ditanya alasan kenapa harus demikian kebanyakan akan menjawab karena itu yang dijelaskan dokter atau perawat di rumah sakit.

Mengeluarkan sisa metabolisme atau buang air besar (BAB) merupakan titik akhir dalam proses pencernaan. Gangguan dalam frekuensi pergerakan sisa metabolisme menandakan satu dari karakteristik gangguan fungsi sistem pencernaan. Berdasarkan hasil studi, gangguan tersebut dapat berdampak pada terjadinya konstipasi yang berhubungan dengan faktor resiko penyakit jantung dan pembuluh darah. (Ma, W., et al., 2016)

Blotcher, E., et al., (2011) mengungkapkan bahwa konstipasi adalah “the disease of diseases” yang dapat meningkatkan resiko penyakit kardiovaskuler namun dapat dengan mudah dikaji dan di identifikasi. Konstipasi berhubungan erat dengan faktor gaya hidup seperti stres dan kebiasaan diet yang salah dan bisa terkena pada pria maupun wanita (Kubota, Y., Iso, H., Tamakoshi, A., 2015)

Kejadian konstipasi meningkat seiring dengan bertambahnya usia yang juga merupakan faktor resiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah. pada pasien-pasien jantung dengan keterbatasan aktivitas, akan semakin beresiko untuk berkembangnya konstipasi. Jadi lebih baik mencegah terjadinya konstipasi agar mencegah hal-hal yang tidak di inginkan (Ishiyama, Y., Hoshide, S., Mizuno, H., Kario, K., 2019).

Agar lebih menambah wawasan Anda kenapa penderita jantung tidak boleh mengedan, mari pahami penjelasan berikut ini.

Pada saat mengedan, Anda akan melakukan usaha pernafasan yang kuat dan akan menyebabkan peningkatan tekanan pada rongga dada. Sistem saraf pada rongga dada akan merespon dengan cepat untuk meningkatan tekanan darah dan denyut jantung, sehingga tekanan darah secara mendadak akan menjadi tinggi dan demikian juga denyut jantug akan menjadi lebih cepat. Namun hal itu menimbulkan efek negatif dimana darah yang seharusnya kembali ke jantung, kemudian akan menjadi lambat untuk kembali lagi ke jantung sehingga tekanan darah akan turun secara drastis dan denyut jantung menjadi lambat. Hal ini bisa menyebabkan penderita pingsan bahkan henti jantung secara tiba-tiba.

Jika Anda sudah paham mengapa penderita jantung tidak boleh mengedan, berikut beberapa tips agar mempermudah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh agar tidak mengedan;

1.      Cukupi kebutuhan cairan

Penggunaan obat diuretik untuk mengeluarkan kelebihan cairan pada penderita jantung akan meningkatkan resiko kekurangan cairan apabila kebutuhan cairan tidak di monitor dengan ketat karena berhubungan dengan pompa jantung.

Penderita jantung umumnya mengalami penurunan fungsi jantung dalam hal ini kemampuan jantung dalam memompa darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh. Terlalu banyak asupan cairan akan semakin memberatkan kerja jantung, untuk itu dokter jantung akan menentukan kebutuhan cairan harian sesuai dengan berat badan pasien.

Di sisi lain jika asupan cairan terlalu sedikit akan menyebabkan konstipasi, dimana air yang berfungsi sebagai pelumas yang membantu sisa metabolisme bergerak disepanjang usus menjadi berkurang serta terjadinya proses penyerapan kembali air dalam usus, sehingga apabila asupan cairan menjadi kurang, maka secara langsung akan menyebabkan sisa metabolisme mengeras dan sulit dikeluarkan sehingga meningkatkan resiko untuk mengedan pasa saat proses pengeluaran sisa metabolisme.

2.      Konsumsi buah dan sayur

Kandungan serat dalam sayur dan buah yang cukup akan sangat membantu proses pencernaan sehingga sisa metabolisme menjadi lunak dan mudah untuk dikeluarkan. Untuk itulah pasien jantung akan selalu dianjurkan untuk mengkonsumsi buah dan sayur oleh dokter, perawat dan ahli gizi.

3.      Waktu yang tepat

Setiap orang berbeda-beda dalam pola eliminasi, pada umumnya dilakukan pada pagi hari. Tubuh akan memberikan rangsangan apabila sisa metabolisme siap untuk dikeluarkan, namun jika asupan makanan sedikit tentunya proses pengeluaran sisa metabolisme juga akan sedikit tertunda. Maksudnya disini adalah lakukan proses pembuangan sisa metabolisme saat benar-benar sudah waktunya dan jangan berusaha untuk memaksakan jika belum waktunya untuk dikeluarkan, sehingga akan berisiko untuk mengedan untuk mengeluarkan sisa metabolisme.

4.      Penggunaan obat Laksatif

Pada penderita jantung biasanya akan mendapatkan obat laksatif atau obat pencahar. Laksatif berfungsi untuk membantu sisa metabolisme bergerak dengan mudah di dalam usus sehingga membuat proses pembuangan sisa metabolisme menjadi lebih lancar.

Jadi mulai saat ini stop kebiasaan mengedan pada penderita jantung. Lakukan pola hidup yang sehat dengan tetap melaksanakan anjuran dokter dan perawat jantung Anda, agar tetap produktif dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari serta terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan tentunya. Salam jantung sehat!