“REHABILITASI KARDIOVASKULAR BERBASIS RUMAH: SOLUSI SEHAT& AMAN DI ERA ADAPTASI KEBIASAAN BARU"

“REHABILITASI KARDIOVASKULAR BERBASIS RUMAH:  SOLUSI SEHAT& AMAN DI ERA ADAPTASI KEBIASAAN BARU"

 Hana Mutiasari, S.Kep., Ners., M.Kep

Osty Histry Kapahang, S.Kep., Ners 

Sejak merebak di Indonesia pada awal Maret, jumlah kasus sampai pada bulan September 2020 mencapai 287.008 kasus terkonfirmasi. Pandemi Covid-19 mampu merubah semua tatanan kehidupan (Satgas Covid 19, 2020). Perubahan tersebut terjadi pada semua fasilitas penyedia layanan kesehatan terutama rumah sakit.

Rehabilitasi kardiovaskular merupakan program prevensi sekunder untuk mengontrol penyebab dasar penyakit kardiovaskular dan memperbaiki kondisi fisik serta psikososial melalui peningkatan kapasitas olahraga sehingga mengurangi risiko masuk rumah sakit, peningkatan kualitas hidup dan termasuk penurunan angka mortalitas akibat penyakit kardiovaskular (Dibben, G., et al., 2018).

Meskipun dalam situasi pandemi, program pelayanan rehabilitasi kardiovaskular harus tetap berjalan. Prinsip rehabilitasi terutama rehabilitasi kardiovaskular adalah menyiapkan pasien dan keluarga dengan pengetahuan dan keterampilan untuk manajemen diri, memfasilitasi pemulihan baik fisik maupun psikologis serta memberikan edukasi untuk mengurangi resiko terjadinya kejadian kardiovaskular lebih lanjut sehingga mampu mengurangi angka mortalitas (British Association for Cardiovascular Prevention and Rehabilitation, 2017). Tujuan utamanya yaitu agar pasien mampu untuk mencapai suatu kondisi fisik, psikologis, sosial dan fungsi keahlian yang optimal (Alpert, J., 2020).

Para profesional pemberi asuhan yang diperlukan untuk membentuk suatu pelayanan rehabilitasi kardiovaskular terdiri dari   dokter spesialis, perawat kardiovaskular, dietisien, terapis, ahli farmasi, fisioterapi dan psikolog praktisi. Komposisi dari   setiap  tim berbeda, namun memiliki pengetahun, keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan dikumpulkan menjadi satu   agar dapat memberikan semua komponen inti yang dibutuhkan pasien (British Association for Cardiovascular Prevention and   Rehabilitation, 2017).

Berbagai cara dikembangkan oleh RS untuk tetap memberikan pelayanan rehabilitasi kardiovaskular. Hal ini membutuhkan sarana dan prasarana yang menunjang agar mampu memberikan pelayanan yang komprehensif dan maksimal. Rehabilitasi kardiovaskular di rumah berbasis virtual menawarkan mekanisme alternatif dalam pelaksanaan program tersebut. Pelayanan rehabilitasi di rumah berbasis virtual  mampu memberikan hasil dan keamanan pasien yang serupa dengan program yang dilaksanakan di rumah sakit (Moulson, et al., 2020). Potensi keuntungan yang diperoleh melalui rehabilitasi kardiovaskular di rumah berbasis virtual yaitu:

1.                  Mengurangi penundaan saat pendaftaran

2.                 Program sesuai dengan akses dan kapasitas individual

3.                 Penjadwalan yang fleksibel dan

4.                 Hambatan perjadwalan/transportasi minimal

5.                Privasi lebih baik dan pasien berada di lingkungan yang lebih nyaman dan aman.

6.               Terintegrasi dengan rutinitas regular

7.               Mematuhi protokol kesehatan

Pelayanan rehabilitasi model ini mengacu pada interaksi yang terjadi jarak jauh antara pasien dan penyedia layanan kesehatan. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan untuk mengoptimalkan kualitas dan efektivitas program rehabilitasi ini. Perangkat yang digunakan untuk memfasilitasi termasuk telepon, konfrensi melalui video, pertemuan virtual, komunikasi melalui media sosial, surat, teks atau pesan lainnya.

Modifikasi untuk pelaksanaan program rehabilitasi berbasis rumah dan virtual ini mulai dijalankan di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita saat era pandemi ini memasuki adaptasi kebiasaan baru. Program ini mencakup penyediaan program latihan di rumah bagi pasien, konsultasi dengan dokter spesialis, manajemen stres, manajemen nutrisi, dan modifikasi faktor risiko (termasuk manajemen hipertensi, berhenti merokok, dan kepatuhan pengobatan). Adapun komponen dari rehabilitasi kardiovaskular berbasis rumah meliputi kegiatan pengkajian, latihan, edukasi, manajemen stress, dan evaluasi (tabel 1).

Tabel 1. Komponen Rehabilitasi Kardiovaskular berbasis rumah dan virtual

PROGRAM

INTERVENSI

IMPLEMENTASI

Exercise (Latihan Fisik)

·         Resep program latihan per individu yang ditentukan dari six minute walk test

·         Konsultasi dengan dokter spesialis untuk program latihan dan pengobatan

·         Konsultasi dan edukasi dengan perawat, fisioterapis atau pelatih fisik untuk latihan yang aman di rumah, keuntungan, dan komponen latihan

·         Evaluasi program rehabilitasi berbasis rumah setelah 12 x pertemuan

·    Tim mengunjungi rumah pasien 2-3x dalam fase 12 x kunjungan/ pertemuan

·    Tim akan melakukan pemantauan kepada pasien melalui media komunikasi telepon, video, media sosial, atau pertemuan virtual

 

Nutrisi

·         Edukasi faktor risiko dari makanan

·         Edukasi diet sehat dan pengolahan makanan

·    Dietisen memberikan edukasi secara virtual melalui video atau pertemuan virtual

Manajemen stress

·         Mengisi kuesioner

·         Mengajarkan teknik manajemen stress

·      Psikolog melakukan pertemuan virtual

Modifikasi faktor risiko

·         Mengontrol tekanan darah

·         Merokok

 

·    Edukator/ tim memberikan edukasi terkait penyakit, pengobatan, manajemen symptom, dan berhenti merokok

 

(Dikutip dari Drwal, et al., 2020)

Faktor utama dalam keberhasilan program ini adalah bergantung pada pasien itu sendiri serta dukungan keluarga. Motivasi, keyakinan pada diri sendiri dan ketaatan terhadap perubahan pola hidup yang sehat dan kapatuhan terhadap terapi (Thomas R., et al., (2017). Penyedia layanan rehabilitasi kardiovaskular harus memastikan program yang diberikan dapat terlaksana sesuai standar yang ditetapkan, fasilitas teknologi pendukung, dan sumber daya manusia harus senantiasa dikembangkan.

Di era pandemi, program ini dapat digunakan dalam waktu 24 jam selama  7 hari seminggu dibandingkan dengan rehabilitasi jantung tradisional. Program ini dapat berkembang untuk mengakomodasi pasien dan keluarga agar tetap beraktifitas dengan aman dan mendapatkan kenyamanan serta dukungan psikologis dari keluarga. Tetap semangat menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran covid 19 agar hidup lebih produktif, berkualitas, dan bahagia.

DAFTAR PUSTAKA

Alpert, J., (2020). Cardiac Rehabilitation: An Underutilized Class I Treatment for Cardiovascular Disease. Elsevier: The American Journal of Medicine. Diperolehdari: https://doi.org/10.1016/j.amjmed.2020.01.008

British Association for Cardiovascular Prevention and Rehabilitation, (2017). The BACPR Standards and Core Components for Cardiovascular Disease Prevention and Rehabilitation 2017, 3rd edition. Pg. 1, 6

Dibben, G., et al., (2018). Cardiac Rehabilitation and Physical Activity: Systematic Review and Meta-analysis. Open Access: British Cardiovascular Society, Heart 2018; 104: 1394-1402..Diperolehdari: doi:10.1136//heartjnl-2017-312832

Drwal, K., et al., (2020). Cardiac Rehabilitation During COVID-19 Pandemic: Highlighting the Value of Home-Based Programs. Telemedicine and e-health: Mary Ann Liebert, Inc

Dubey, et al., (2020). Psychosocial Impact of COVID-19. Elsevier. Diperolehdari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7255207/

Moulson, Nathaniel, et al., (2020). Contemporary issues in cardiology practice: Cardiac Rehabilitation during the Covid 19 Era: Guidance on Implementing Virtual Care. Canadian Journal of Cardiology 36: 1317 – 1321. Diperolehdari: https://doi.org/10.1016/j.cjca.2020.06.006

Satgas Covid-19, (2020).PengantarAdaptasiKebiasaanBaru. Diperolehdari: https://covid19.go.id/edukasi/pengantar/pengantar-adaptasi-kebiasaan-baru

Thomas R., et al., (2017). Home-Based Cardiac Rehabilitation. Elsevier: Journal of the American College of Cardiology, Vol. 74, No. 1. Diperolehdari: https://doi.org/10.1016/j.jacc.2019.03.008