Penutupan VSD: Perlukah segera dilakukan?

Penutupan VSD: Perlukah segera dilakukan?

 

 

Yudha Krisnadia, S.Kep, Ns, M.M

VSD merupakan kebocoran pada sekat antar ventrikel jantung. Kondisi yang merupakan penyakit jantung bawaan ini dapat terjadi pada janin sejak usia kehamilan 8 minggu. Awal pembentukan jantung, bilik kiri dan kanan masih menyatu. Seiring pertumbuhannya dinding pemisah (septum) diantara kedua bilik tersebut akan terbentuk. Namun pada beberapa kondisi, dinding yang terbentuk tidak sempurna, sehingga meninggalkan sebuah lubang. Lubang tersebut dapat berupa lubang tunggal atau majemuk, sehingga darah dapat mengalir dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan ataupun sebaliknya. Defek septum ventrikel (VSD) menyebabkan jantung bekerja lebih keras hingga dapat menimbulkan gangguan katup dan gagal jantung di kemudian hari.

Faktor Penyebab

Belum diketahui secara pasti pemicu terjadinya VSD, namun kelainan genetik diduga kuat menjadi faktor utama. Pada bayi dengan Sindroma Down atau Turner dapat disertai dengan kondisi ini. Penggunaan berbagai jenis obat-obatan selama fase kehamilan, penyakit ibu, pajanan terhadap sinar radiologi merupakan beberapa kondisi eksogen yang dapat memicu timbulnya defek septum ventrikel.

Klasifikasi

a.      Berdasarkan kelainan hemodinamik

-Kondisi tahanan paru normal.

-Kondisi tahanan vaskuler paru normal.

-Disertai hipertensi pulmonal hiperkinetik.

-Disertai penyakit obstruksi vaskular paru.

b. Berdasarkan letak anatomis

-Pars membranesa septum, dikenal dengan defek membran atau perimembran. Berdasarkan eksistensi defeknya, kategori ini dibagi lagi menjadi defek dengan perluasan ke outlet, ke inlet dan  ke trabekuler. Ciri khasnya adalah posisi defek tepat dibawah katup aorta namun jauh dari katup pulmonal.

-Muskuler, yang dapat dibagi lagi menjadi defek muskuler inlet, defek muskuler outlet dan defek muskuler trabekuler.

-Subarterial, terletak dibawah katup aorta dan arteri pulmonalis, karena itu pula disebut Doubly Committed. Dikenal juga dengan defek suprakristal, karena letaknya diatas supraventrikularis. Ciri khasnya adalah katup aorta dan katup arteri pulmonalis terletak pada ketinggian yang sama dan defek berada tepat dibawah kedua katup tersebut.

Gejala

Gejala sangat bervariasi tergantung ukuran dan lokasi defek, serta ada atau tidaknya kondisi cacat jantung lain yang mendasarinya. Bila dafek kecil   tidak menunjukkan gejala sama sekali. VSD mungkin akan terdeteksi setelah memasuki fase toodler, dengan tanda seperti:

-Mudah lelah saat makan atau bermain.

-Tidak nafsu makan atau berkeringat ketika makan.

-Berat badan sulit naik.

-Nafas cepat dan berat.

-Kulit terlihat pucat.

-Sering mengalami infeksi saluran pernafasan.

-Kebiruan di sekitar bibir dan kuku.

Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan awal dapat ditemukan oleh dokter anak dengan menggunakan stetoskop untuk mendeteksi suara murmur pada jantung. Pemeriksaan penunjang lain :

-Echo, untuk menentukan ukuran, lokasi dan tingkat keparahan VSD.

-Rontgen thorax, untuk memeriksa kondisi jantung dan paru-paru.

-EKG, untuk merekam aktivitas listrik jantung.

-Kateterisasi, untuk memeriksa kondisi jantung langsung dari dalam.

-MRI, untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan penyerta.

Gambar 1. Adanya kebocoran sekat ventrikel membuat darah yang telah teroksigenasi bercampur kembali dengan darah yang belum teroksigenasi.

Pengobatan

Sebagian besar bayi lahir dengan VSD yang berdiameter kecil sehingga tidak memerlukan tindakan operasi segera. Dokter akan memantau kondisi dan mengatasi gejala yang muncul saat evaluasi rutin, serta menunggu lubang menutup seiring dengan perkembangan usianya.

Jika defek berukuran sedang hingga besar dan menimbulkan gejala, maka operasi menjadi jalan terbaik. Tindakan operasi dapat dilakukan pada usia beberapa minggu atau beberapa bulan pertama setelah bayi lahir.

Berikut ini metode penutupan defek septum ventrikel:

1.      Operasi Jantung Terbuka.

Prosedur ini dilakukan dengan membuka rongga dada melalui sayatan, kemudian menjahit lubang atau celah panjang pada jantung. Selama pembedahan, kerja jantung dan paru-paru akan digantikan sementara oleh mesin CPB (Heart Lung Machine).

 

Gambar 2. Goretex patch dipasang untuk menutup lubang VSD.

2.      Prosedur Kateterisasi

Pada prosedur ini, dokter akan memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah melaui pangkal paha, yang menuju jantung. Jaring khusus yang berada pada ujung kateter digunakan untuk menutup lubang.

Gambar 3. Selang kateter masuk ke dalam jantung melalui Inferior Vena Cava.

 

3.      Prosedur Gabungan (Hybrid Procedure)

Kateter melalui sayatan kecil di dada dan diarahkan ke jantung. Prosedur ini dilakukan tanpa harus menghentikan kerja jantung untuk sementara.

Gambar 4. Hybrid Procedure.

Obat-obatan

Meskipun tidak menyelesaikan masalah, namun obat mutlak diperlukan untuk membantu fungsi jantung agar lebih optimal. Antara lain:

-Diuretik, seperti furosemide, berfungsi mengurangi kelebihan cairan sehingga kerja jantung menjadi lebih ringan.

-Penghambat beta, seperti metoprolol, untuk menambah kekuatan otot jantung memompa darah.

-ACE Inhibitor, seperti lisinopril dan ramipril, untuk menurunkan tekanan darah.

Komplikasi

Bila VSD  kecil tidak akan menyebabkan komplikasi. Namun, kondisi ini dapat berbahaya dan menyebabkan kematian, apabila lubang berukuran sedang hingga besar telah menimbulkan gejala pada bayi dan tidak segera ditangani. Komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh VSD antara lain: gagal jantung, hipertensi pulmonal, penyakit katup dan endokarditis.

Pencegahan

Defek septum ventrikel sulit dicegah karena terjadi karena faktor bawaan lahir. Namun resiko dapat diturunkan oleh ibu selama kehamilan agar kesehatan dan perkembangan janin tetap tejaga. Langkah yang dapat dilakukan adalah:

-Pemeriksaan kehamilan secara rutin

-Diet seimbang dengan makanan bergizi.

-Olahraga secara teratur.

-Tidak merokok dan konsumsi alkohol serta narkoba.

-Vaksinasi sebelum menjalani kehamilan.