Pentingnya Latihan Fisik Pasien Paska Operasi Jantung

Pentingnya Latihan Fisik Pasien  Paska Operasi Jantung

Penulis :

Setyo Pribadi, S.Pd

 

Latihan fisik pada pasien paska operasi jantung saat rehabilitasi (fase II) setelah pulang dari rumah sakit sangat dianjurkan, karena, tujuan dari fase ini adalah untuk memberi latihan rehabilitasi fisik agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari seperti sedia kala.

Idealnya, program fase II dijalankan di fasiliitas kesehatan yang memiliki fasilitas EKG untuk pengawasan latihan, peralatan dan staf yang dapat mengatasi kondisi darurat. Di Rumah Sakit Jantung & Pembuluh Darah Harapan Kita, program fase II dilaksanakan di ruangan Preventif, Promotif dan Rehabilitasi Gedung 2 lantai 2.

Pada pasien paska operasi Jantung, umumnya mengalami :

  1. Penurunan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional.
  2. Penurunan endurance yang diakibatkan oleh pembatasan dalam beraktivitas karena timbulnya gejala yang tidak nyaman ketika beraktivitas, latihan endurance untuk meningkatkan toleransi jantung serta tubuh secara umum terhadap aktivitas.
  3. Penurunan kapasitas vital paru, penurunan, pengembangan dada, keterbatasan luas gerak sendi akibat nyeri insisi, spasme otot sekitar bahu, serta postur yang buruk.

 

Pembuatan program latihan fisik (exercise prescription) merupakan suatu cara agar dapat memberikan program latihan fisik yang bermanfaat tetapi aman. Stimulus latihan tersebut tidak boleh mencetuskan kelelahan yang berlebihan, cedera/keseleo otot rangka, atau menimbulkan gangguan mental dan emosional

Saat melakukan latihan fisik perlu diperhatikan kaidah BBTP (Baik, Benar, Terukur, Teratur)

  • Baik (tidak memaksakan dan harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan kesehatan masing-masing),
  • Benar (melakukan pemanasan terlebih dahulu, peregangan latihan inti dan kesehatan masing-masing,
  • Terukur (mempunyai program dalam melakukan olah raga,
  • Teratur (dilakukan secara teratur)

Porsi latihan endurance harus mencakup aktivitas yang melibatkan otot-otot besar, dengan gerakan yang ritmis / berulang.

 

Prinsip latihan fisik yang harus diperhatikan adalah :

       Gunakan aturan olahraga yang benar yaitu FITT (Frekuensi, Intensitas, Tipe dan Time).

       Motivasi diri untuk terus berlatih / disiplin diri

       Mencermati gejala / keluhan yang muncul

       Variasi dan dosis latihan

 

Frekuensi latihan fisik yang dilakukan, minimal 3 kali dalam seminggu

Setiap latihan harus melalui tahapan-tahapan, yaitu

  1. Pemanasan (warm-up), lamanya 5 – 10 menit, bisa menggunakan alat bantu, seperti tongkat, bola, hula hoop
  2. Latihan inti, lamanya 30 menit, sepeda statis, treadmill, jalan
  3. Pendinginan (cool down), lamanya 5 -10 menit

Setelah dilaksanakan latihan fisik paska operasi jantung, maka diharapkan ketahanan tubuh akan meningkat. Tulang-tulang juga menjadi lebih kuat, serta metabolisme tubuh akan berfungsi dan berjalan dengan baik.