Konsumsi Obat Jantung, Adakah Interaksi Obat Jantung Terhadap Makanan?

Konsumsi Obat Jantung, Adakah Interaksi Obat Jantung Terhadap Makanan?

 

                                                                                         Oleh: Ima Yudianti, S.Gz                                                                                                                            

Semakin meningkatnya jumlah penderita jantung dewasa ini, berimbas pada tingginya penggunaan obat jantung, baik tunggal maupun kombinasi dan jumlah obat yang dikonsumsi. Obat harus diberikan dengan dosis cukup untuk mengatasi atau menyembuhkan penyakit, tanpa menimbulkan efek samping yang merugikan. Obat baik resep dan nonresep, atau bahkan makanan yang diberikan bersamaan, kadang kala mengakibatkan perubahan efek dari suatu obat yang diberikan, ini dikenal dengan “interaksi obat”.

Interaksi obat pada zat gizi dapat meliputi perubahan asupan zat gizi, perubahan absopsi zat gizi, perubahan metabolisme zat gizi dan penggunaanya, dan perubahan pengeluaran zat gizi. Interaksi antara obat dan makanan dapat terjadi ketika makanan yang kita makan mempengaruhi obat yang sedang kita gunakan, sehingga mempengaruhi efek obat tersebut. Interaksi antara obat dan makanan dapat terjadi baik untuk obat resep dokter maupun obat yang dibeli bebas, seperti obat antasida, vitamin dan lain-lain. Kadang-kadang apabila kita minum obat berbarengan dengan makanan, maka dapat mempengaruhi efektivitas obat dibandingkan apabila diminum dalam keadaan perut kosong. Selain itu konsumsi secara bersamaan antara vitamin atau suplemen herbal dengan obat juga dapat menyebabkan terjadinya efek samping.

Pada orang yang mederita penyakit jantung, umumnya memiliki rutinitas mengkonsumsi obat berdasarkan kebutuhan sesuai keluhan atau penyakitnya. Kelas terapi obat pada obat jantung pun bermacam-macam, seperti obat pengencer darah, obat pengontrol denyut nadi, obat hipertensi, obat kolesterol, obat diuretik, dan lain-lain. Beberapa obat jantung disarankan dikonsumsi setelah makan. Selama mengkonsumsi obat jantung sebaiknya kita memilih makanan bergizi yang sesuai dengan prinsip diet dan mendukung fungsi obat tersebut.

Beberapa Obat yang sering digunakan pada pasien jantung :

1.    Nama Obat : Warfarin

Kelas dan aksi : Antikoagulan / Pengencer Darah

Zat gizi/makanan : Vitamin K membantu proses pembekuan darah. Terdapat pada brokoli, daun selada, kol, hati sapi, bayam,  kangkung, alpukat. 

Interaksi : Vitamin K bertolak belakang dengan obat ini, sehingga efek obat yang dikonsumsi kurang efektif.

Zat gizi/makanan : Vitamin E bertindak sebagai antikoagulan. Terdapat pada minyak nabati yang dikonsumsi tanpa pemasakan.

Interaksi : Vitamin E bila dikombinasikan dengan obat ini akan menyebabkan darah terlalu encer dan menyebabkan pendarahan.

Zat gizi/makanan : Bawang putih, jahe, dan gingko

Interaksi : Dapat meningkatkan efek antioagulan warfarin (hiper reaksi)

2.    Nama Obat : Simvastatin

Kelas dan aksi : Menurunkan kolesterol

Zat gizi/makanan : Jus grapefruit dalam jumlah banyak

Interaksi : Jus grapefruit dapat meningkatkan absorpsi statin

Zat gizi/makanan : Makanan berlemak dan berkolesterol. Terdapat pada Jerohan baik sapi, kambing maupun ayam, kuning telur, kerang, udang, kepiting, cumi, mentega.

Interaksi : Untuk mengoptimalkan fungsi obat ini sebaiknya melakukan diet rendah lemak dan kolesterol, dan merubah cara pengolahan makanan dengan cara ditumis, pepes, panggang, soup atau semur.

3.    Nama Obat : Captopril

Kelas dan aksi : Obat Hipertensi

Zat gizi/makanan : Kalium, berfungsi mengatur aktivitas elektrik jantung, menjaga volume cairan tubuh bersama Natrium. Terdapat pada pisang, ketimun, slada, anggur, belimbing, jambu biji merah, jeruk, papaya, apel.

Interaksi : Konsumsi obat ini berisiko Hiperkalemia, yang berpengaruh pada aktivitas listrik jantung, takikardi atau aritmia. Makanan sumber kalium masih diperbolehkan tapi tidak berlebihan.

Zat gizi/makanan : Natrium, menjaga keseimbangan cairan bersama kalium dan berperan pada pengaturan tekanan darah. Sumber Natrium teri kering, margarin, roti coklat, roti putih, garam, dan makanan instan atau yang diawetkan.

Interaksi : Umumnya konsumsi natrium yang berlebih air akan masuk kedalam sel, akibatnya sel akan bengkak atau tampak fisik oedema dan tekanan darah meningkat. Sebaiknya lakukan prinsip diet rendah natrium untuk mengoptimalkan efek obat ini.

4.    Nama Obat : Clopidogrel

Kelas dan aksi : Anti-platelet

Zat gizi/makanan : Buah grapefruit atau jus grapefruit

Interaksi : buah grapefruit dapat mengurangi efektivitas obat ini dan meningkatkan efek samping seperti pendarahan. Sebaiknya makan porsi kecil tapi sering untuk mencegah gangguan pencernaan/ Gastrointestinal Bleeding.

5.    Nama Obat : Furosemide

Kelas dan aksi : Obat diuretic

Zat gizi/makanan : Kalium (lihat kalium pada obat hipertensi)

Interaksi : Konsumsi obat ini memiliki risiko hipokalemia menyebabkan gangguan irama jantung atau aritmia. Sebaiknya cukupi asupan kalium untuk batas normal.

Zat gizi/makanan : Purin adalah hasil metabolisme protein yang dapat membentuk kristal asam urat dan dapat menumpuk pada sendi, ginjal/saluran kencing. Sumber hati, ginjal, jantung, limpa, otak, ham, sosis, babat, usus, sarden, kaldu kental, bebek, remis, kacang-kacangan, asparagus, bayam, buncis, daun singkong dan melinjo, kacang polong, jamur, kembang kol.

Interaksi : Obat ini menyebabkan pembuangan asam urat berkurang dalam tubuh, sehingga berisiko hiperusiemia yang ditandai dengan nyeri pada sendi.

Sebaiknya hindari makanan sumber purin hewani, sedangkan makanan kacang-kacangan dan sayuran mengandung purin dibatasi.

 

Tidak dapat dipungkiri dalam menggunakan obat pasti akan terjadi interaksi obat, tapi hal ini tidak boleh membuat kita takut. Dengan memahami efektifitas obat terhadap makanan maka kita dapat merancang atau memformulasasikan obat didapatkan manfaat atau khasiat yang maksimal. Berikut beberapa tips terkait interaksi obat jantung dan makanan :

1.       Baca label obat dengan teliti seperti aturan pakai, peringatan, pencegahan interaksi, dan kadaluwarsa obat pada label obat dan kemasan.

2.       Minum obat sebaiknya dengan air putih kecuali mendapat rekomendasi cara pakai lainnya dari Dokter atau Apoteker.

3.       Saat konsultasi dengan Dokter, beritahukan semua jenis obat dan vitamin yang sedang dikonsumsi untuk mencegah adanya interaksi.

4.       Terapkanlah pola makan yang teratur sesuai jadwal makan, karena obat jantung merupakan golongan obat keras agar tidak terjadi iritasi pada lambung/gangguan saluran cerna.

5.       Terapkanlah prinsip diet sesuai dengan kebutuhan atau prinsip diet seimbang tanpa menghilangkan atau melebihkan salah satu jenis makanan atau konsultasikan pada Dietisien untuk penerapan diet yang tepat.

6.       Jangan sembarangan konsumsi obat, jika timbul efek samping atau timbul keluhan segera konsultasikan ke Dokter.